Senin, 23 Juni 2014

KEKUATAN DOA SEORANG IBU



Kekuatan Doa Seorang Ibu
Buku               : sukses besar dengan doa dan ridho ibu
Penulis             : Wira Yunila
Penerbit           : Buku pintar, Yogyakarta
Tahun terbit     : 2013
Halaman          : vii+128

Ibu mempunyai senjata yang bila dikeluarkan mampu mempengaruhi anak-anaknya. Apa senjata tersebut? Yakni doa seorang ibu.Allah menjadikan doa seorang ibu begitu mustajab, kuatnya doa seorang ibu sebagaimana sabda Rasul saw “doa orang tua untuk anaknya sama seperti doa nabi terhadap ummatnya”(H.R. ad-Addailami)
Adalah buku sukses besar dengan doa seorang ibu yang di tulis dengan pena Wira Yunila menceritakan betapa besar kekuatan doa seorang ibu.Jika doa ibu di sejajarkan dengan doa nabi, bisa dikatakan bahwa doa ibu adalah doa yang kemungkinan besar dikabulkan Allah. Terkabulnya doa seorang ibu tidak hanya dijamin dalam hadis nabi saja, tetapi konon juga bisa dibuktikan secara ilmah. Terkabulnya doa karena adanya hubungan  tarik menarik. Kata bob Proctor, seorang filsuf, “semua yang terjadi dalam hidup anda, itu karena ada yang menariknya”. Seorang ibu memiliki ikatan yang kuat dengan anaknya, begitu juga seorang anak memiliki ikatan yang kuat dengan ibunya. Adanya ikatan batin ntar ibu dan anak. Ikatan perasaan dan kasih sayang yang bisa dirasakan oleh ibu meskipun mereka saling berjauhan. Ketika anak sakit keras atau kecelakaan, ibu akan merasakannya. Ikatan inilah  yang juga berperan dalam terkabulnya doa ibu terhadap sang anak.( hal. 56-57 )
Buku yang diterbitkan di buku pintar dengan jumlah 128 halaman ini berbeda dengan buku-buku yang mengupas kajian sukses besar dengan doa seorang ibu lainnya. Perbedaan kian tampak, ketika disetiap bab ada tips dan trik yang bermanfaat bagi pembacanya sesuai dengan judul yang di bahas. Sehingga tak akan mengalami kesalahan dalam memahami maksud penulis, karena ia sendiri yang membuat ringkasan, meski dalam bentuk tips dan trik.
Ada lima bab yang dibahas penulis dalam buku ini, dan setiap bab terdiri dari sub-sub bab. Lima tersebut adalah, ibu sosok wanita istimewa, sukses besar dengan doa dan ridho ibu, berbakti: kunci mendapatkan doa dan ridho ibu, siksa bagi anak durhaka dan mutiara hikmah.
Sejatinya buku ini menjadi kian menarik  ketika penulis menyelipkan cerita-cerita yang sudah pasti dialami oleh semua manusia,  serta adanya hadis-hadis nabi di dalam cerita tersebut, meski tak semua bahasan dikupas diselipkan cerita. Bisa jadi mungkin, sebahagian isi cerita yang dibuat penulis adalah apa yang dialami penulis sendiri. Keberadaan cerita tersebut mengingatkan kepada kita betapa pentingnya peran seorang ibu bagi kesuksean anaknya. Pasalnya, pembaca bukan hanya membaca narasi penulis, tapi juga ada cerita-cerita yang mengiringinya. Sayangnya tak semua bahasan ada cerita.
Menurut hemat saya ada yang kurang menarik, meski dari segi konten bahasan masih terkait. Klaim kurang menariknya, lantaran ada penulisan dalam cerita tersebut yang tidak sesuai dengan penulisan bahasa Indonesia seperti memengaruhi seharusnya mempengaruhi yaitu pada halaman 56. Dan pada kalimat dis-ejajarkan seharusnya dise-jajarkan pada halaman 56 juga. Supaya para pembaca lebih mudah memahami kalimat tersebut.
Meski demikian, kekurangan yang sedikit tersebut tak merusak esensi dari buku yang memiliki sampul hitam tersebut. Buku ini layak dibaca oleh siapa saja mau tua atau pun tua. Pasalnya setiap manusia sudah pasti mempunyai  ibu. Buku ini akan menyadarkan kita bahwa kesuksesan seseorang tidak luput dari doa dan ridho sang ibu. (MUNIROH FAKULTAS SYARIAH MUAMALAH  IAIN SU )



SAHABAT TERBAIKKU



SAHABAT TERBAIKKU


Sahabat ...
di saat kita nikmati kebersamaan banyak hal yang terlewat kan begitu saja
keceriaan, canda dan tawa semuanya mengalir begitu saja
waktu yang tersisah seolah tak mampu menampung nya dan waktu yang sangatlah singkat membuat ku teringat kepada mu sahabat ..

Semua kenangan - kenangan itu tak terasa ,pergi meninggalkan segala kegembiraan
serta canda dan tawa mu satu persatu hilang sekejap mata
ada beribu senyum saat terlintas memory yang dulu kala

Sahabat ...
semua yang pernah kita jalani hari demi hari , waktu demi waktu telah kita lalui semuanya.

Banyak hal yg pernah terjadi karena itulah jalan hidup yang kita miliki
kadang benci, kesal ,dan kecewa serta rasa senang dan sayang
sungguh luar biasa , apa yang telah kita lalui bersama ..

Ya Tuhan ...
jagalah dan lindungilah
sahabat-sahabat ku
karena mereka adalah sahabat terbaiku selamanya
# MY BEST FRIEND FOREVER

FIIL MUTA'ADDI DAN FIIL LAZIM



BAB I
PEMBAHASAN

A.    Fiil Lazim dan Fiil Muta’addi
1.      Pengertian Fiil Lazim
Fiil lazim adalah fi’il yang tidak membutuhkan objek, yang hanya sampai kepada fa’il.
Contoh :
قَامَ  (qooma)=berdiri
حَضَرَ   (hadoro)=hadir
جَلَسَ    (jalasa)=duduk
Contoh dalam kalimat :
جَاءَ مُحَّمَدٌ = Muhammad datang
Kalimat di atas tidak membutuhkan objek, dan ini sama halnya dengan bahasa Indonesia dengan kata intransitip, seperti kata berdiri, datang atau duduk memang tidak membutuhkan objek
.

2.      Pengertian Fi’il Muta’addi
Fiil muta’addi adalah fi’il atau kata kerja  yang membutuhkan satu objek atau dua objek.
Hukum Fi’il Muta’addi adalah menashobkan terhadap maf’ul bih.
Pengertian maf’ul bih (objek) adalah Isim yg dinashobkan yg dikenai langsung oleh pekerjaan fail tanpa perantaraan, baik dalam kalam Mutsbat (kalimat positif) contohnyaفهمت الدرس  atau dalam kalam Manfi (kalimat negatif) لم افهم الدر س
Contoh fiil muta’addi:
Fi’il Muta’adi  Arti
كَتَبَ- يَكْتُبُ          Menulis
قَرَأَيَقْرَأُ Membaca
ضَرَبَيَضْرِبُ    Memukul
أَكَلَيَأْكُلُ           Makan
شَرِبَيَشْرَبُ      Minum
دَخَلَ- يَدْخُلُ          Masuk
Contoh:
فَهِمَ زَيْدٌ الدَّرْسَ (Zaid memahami pelajaran)
شَرِبَ مُحَمَّدٌ العَسَلَ (Muhammad minum madu)
أَكَلَ عَلِيٌّ الْخُبْزَ (Ali makan roti)
B.Cara Membuat Fi’il Muta’addi
1. Dibuat mengikuti wazan (pola) أَفْعَلَ
Contoh :
خَرَج   (khoroja)=keluar     menjadi    أَخْرَجَ (akhroja)=mengeluarkan
دَخَلَ    (dakhola)=masuk    menjadi     أَدْخَلَ (adkhola)=memasukkan

2. Dibuat mengikuti wazan (pola)
فَعَّلَ
Contoh :
حَسُنَ (hasuna)= bagus      menjadi     حَسَّنَ (hassana)=membaguskan
خَرَجَ (khoroja)=keluar     menjadi     خَرَّجَ (khorroja)=mengeluarkan

3. Dengan menambahkan huruf jar pada objeknya.
Contoh :
ذَهَبَ اللهُ بِنُوْرِهِمْ (dzahaballaahu binuurihim)=Allah menghilangkan cahaya mereka
جِئْتُ بِحَسَنٍ       (ji’tu bihasanin)=aku datang dengan hasan

Demikianlah cara mengubah fi’il laazim menjadi muta’addi, dengan menambahkan satu huruf saja sudah merubah makna dan jenis dari fi’ilnya.
Fiil muta’addi itu membutuhkan fail yang melaksanakan pekerjaan, dan membutuhkan maf’ul bih selaku obyek dari perbuatan itu.
Muta’addi dengan sendirinya dan muta’addi dengan yang lain. Fiil muta’addi ada kalanya muta’addi sendiri adalah kata kerja yang sampainnya kepada maf’ul bih secara langsung, yakni tanpa memakai penghubung huruf jar , sepertiكتبت رسالة (aku menulis surat).
Adapun muta’addi oleh yang lain adalah muta’addi yang sampainya kepada maf’ul bih dengan perantara huruf jar. Contoh : درست بك darostu bika (aku belajar dengan kamu).



C.  Fiil Muta’addi Terbagi Menjadi Tiga Bagian yaitu:
1.     Muta’addi kepada satu maf’ul
Contoh yang membutuhkan satu objek :
كَتَبَ     (kataba)=menulis
ضَرَبَ  (dhoroba)=memukul
نَصَرَ    (nashoro)=menolong
Contoh dalam kalimat
(kataba muhammadun arrisalata)= Muhammad menulis surat.

2. Muta’addi kepada dua maf’ul
Muta’addi kepada dua maf’ul terbagi menjadi dua:
1.      Bagian yang menasabkan dua maf’ul, yang asal keduanya  mubtada’ dan khabar.
ظن – حسب – خال – زعم – رائ – علم – وجد – اتخد – جعل
Misalnya: وجد ت علم نافعا

2. Mutaaddi yang menasabkan kedua maf’ul yang asalnya bukan mubtada’ dan khabar.
Contoh fi’il yang membutuhkan dua objek :
عَلَّمَ     (‘allama)=mengajarkan
أَعْطَي(a’tho)=memberi
كَسَا    (kasaa)=memakaikan

Contoh dalam kalimat  اعطيتك قرانا

(wattakhodzallaahu ibrohiima kholiila)= dan Allah menjadikan ibrohim sebagai kholil
3.Fiil muta’addi kepada tiga maf’ul
Contoh fiil yang membutuhkan tiga objek:
أرى، أعلم، أنبأ، نبّأ، أخبر، خبّر و حدث
حد ثhaddasa(menceriterakan)
اخبر Akhbara (mengkhabarkan)

Contoh: حدثت محمدا اياك حققا = aku menceritakan siMuhammad kepadamu akan kebenaran
  Jika kita melihat kata-kata yang dipakai, baik yang tidak membutuhkan objek, atau membutuhkan objek satu atau dua dan tiga, bisa kita nalar dengan bahasa indonesia kita, sehingga untuk menentukan dia butuh satu objek atau dua objek, bisa kita ketahui dengan logika kita.


BAB II
PENUTUP
Kesimpulan

Fiil lazim adalah fiil yang tidak membutuhkan fail.sedangkan  fiil muta’addi adalah fiil yang membutuhkan satu objek atau dua objek. Hukum Fi’il Muta’addi adalah: menashobkan terhadap maf’ul bih
Cara membuat fiil muta’addi:
1. Dibuat mengikuti wazan (pola) فَعَّلَ
2.Dibuat mengikuti wazan (pola) أَفْعَل
Fiil muta’addi terbagi menjadi tiga bagian yaitu:
1. Muta’addi kepada satu maf’ul
2. Muta’addi kepada dua maf’ul
3. Muta’addi kepada tiga maf’ul